Feeds:
Posts
Comments

Posts Tagged ‘Auditing’

Artikel ini dipresentasikan pada  Simposium Nasional Akuntansi XI (SNA XI) Pontianak.

Pemakalah: E. Yuvisa, A. Rohman, and S. Handayani

Abstracts:

This study examines the influence of Auditors’ Identification with Their Client on Auditors’ Objectivity with Auditor Tenure, Client Importance and Client Image as Antesedent Variable. Continuing research by Bamber and Iyer in 2005, as for becoming object from this research is auditors at Accounting Firms which listed in Bapepam and Jakarta Stock Exchange (BEJ) in Indonesia.

This research represents the empirical test which used convinience sampling technics in data collection. Data were collected using a survey of 104 auditors at Accounting Firms. Data analysis uses Structural Equation Model (SEM) with the program SmartPLS (Partial Least Square).

Results of hypothesis examination indicate that to three factor in Social Identity Theory is auditor tenure (AT), client importance (CI) dan client image (CM) have positively influences on Client identification (CID). The conclusion that auditors do identify with their client and that auditors who identify more with a client are more likely to acquiecence to the client-preferred position. On the other hand, more experienced auditors and auditors who exhibit higher level of professional identification are less likely to acquiesce to the client’s position.

Keywords: Auditor Objectivity, Client Identification, Auditor Tenure, Client Importance, Client Image, Professional Identification, Social Identity Theory, Structural Equation Model (SEM), Partial Least Square.

Full download: Pengaruh Identifikasi Auditor atas Klien Terhadap Objektivitas Auditor dengan Auditor Tenure, Client Importance dan Client Image sebagai Variabel Anteseden

Read Full Post »

Siklus ini mencakup audit terhadap perolehan dan pembayaran kembali capital. Capital yang dimaksud adalah  hutang (liabilities) dan modal pemilik (owners’ equity).

Beberapa kharakteristik khusus yang ada pada siklus ini yaitu:

  • Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo account. sebuah perusahaan tidak mungkin terlalu sering menerbitkan surat hutang atau saham baru
  • Satu transaksi biasanya menyangkut jumlah atau nilai yang sangat material, misalkan penerbitan surat hutang tidak mungkin berjumlah 1-2juta, pasti mencapai di atas ratusan juta.
  • Terdapat hubungan hukum antara Auditee dengan pemegang surat hutang atau pemegang saham
  • Terdapat hubungan langsung capital dengan account lain,  seperti bungan dan dividen

Kharakteristik tersebut, mengindikasikan bahwa audit objective yang paling penting dalam mengaudit siklus ini adalah completeness, accuracy, presentation&disclosure.

Lebih lengkap mengenai materi ini baca: Audit terhadap Capital (.pdf 64kb)

Read Full Post »

Audit terhadap siklus persediaan dan pergudangan mempunyai keunikan atau tingkat kesulitan tersendiri bagi Auditor. Hal ini disebabkan oleh kharakteristik dari persediaan yang menimbulkan kesulitan itu, yaitu:

  • Persediaan umumnya merupakan komponen utama dalam neraca dengan nilai yang material
  • Persediaan dapat tersebar di beberapa lokasi sehingga menyulitkan pengawasan dan penghitungan fisiknya
  • Persediaan dapat mencakup jenis yang berbeda dengan kuantitas yang sangat banyak
  • Penilaian persediaan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dan melibatkan audit terhadap siklus lain (seperti pembelian dan penggajian)

Bagaimana cara mengaudit persediaan dibahas lebih lanjut pada sesi ini.

Lebih lanjut download

Handout: Chapter 21_Audit Siklus Persediaan (.pdf 55kb)

SPAP: SA Seksi 331 Sediaan (.pdf 27kb)

Read Full Post »

Setelah pada sesi 2 dan sesi 3 dibahas mengenai audit terkait siklus penjualan dan penagihan piutang, pada sesi ini dibahas mengenai audit terhadap siklus pembelian (acquisition) dan pembayaran.

Beberapa hal yang dibahas meliputi:

  • Transaksi dalam siklus pembelian dan pembayaran
  • Account dalam siklus pembelian dan pembayaran
  • Fungsi bisnis dan dokumen yang terkait
  • Metodologi untuk merancang test of control dan substantive test of transaction
  • Metodologi untuk mendesain detail tests of balances – Account Payable
  • Out-of-period liability test

Selengkapnya download: Handout Sesi 4 Chapter 19 (.pdf 70kb)

Read Full Post »

Pada sesi 2 telah dibahas mengenai tahapan audit awal pada siklus penjualan dan penagihan piutang, berupa pelaksanaan test of control dan substantive test of transaction.

Pada sesi ini akan dibahas mengenai prosedur analitik dan pelaksanaan detail test of balance (khususnya mengenai account receivable atau piutang dagang). Sesi ini mencakup:

  • Prosedur analitik
  • Mendesain detail tests of balances
  • Konfirmasi piutang
  • Program audit

Lebih lengkap baca: Handout Sesi 3 – Chapter 16 (.pdf 78kb)

Read Full Post »

Pada sesi ini akan dibahas audit yang terkait dengan acquisition and payment cycle. Termasuk didalamnya membahas test of control, substantive test of transaction, dan detail test of balance.

Handout: Audit Chapter 19 Siklus Pembelian dan Pembayaran (.pdf 54kb)

Read Full Post »

 Pada chapter ini akan dibahas mengenai:

  • Account dan dokumen yang terkait dengan siklus penjualan dan penagihan piutang
  • Pemisahan fungsi
  • Tujuan audit untuk transaksi penjualan
  • Tujuan audit untuk sales return and allowance
  • Tujuan audit untuk transaksi penagihan piutang
  • Hal-hal lain dalam siklus ini

Lebih lengkap baca: 

Read Full Post »