Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Bahan Audit I’ Category

Dalam pelaksanaan audit, seorang Auditor tidak mungkin menguji seluruh transaksi atau seluruh saldo account yang ada (populasi) karena alasan efisiensi dan ekonomis.

Standar Audit mengijinkan pelaksanaan audit sampling. Tetapi permasalahannya, seringkali sample yang kita ambil memiliki karakteristik yang tidak sama dengan karakteristik populasi, sehingga kesimpulan yang kita ambil-pun akan salah.

Pada sesi ini akan dibahas mengenai cara melakukan audit sampling.

Lebih lengkap baca:

Read Full Post »

Pada sesi ini akan dibahas secara lebih mendalam tahap ketujuh dari Perencanaan Audit, yaitu develop overall audit plan and audit pragram.

Tahap ini menjadi bagian yang krusial karena pada tahap inilah dihasilkan audit program yang akan menjadi acuan auditor selama pelaksanaan audit. Yang mencakup prosedur audit, sample size, item yang dipilih, dan timing pelaksanaannya.

Lebih lanjut baca:

Read Full Post »

Tugas:

Buat ringkasan Bab 12 Keseluruhan Rencana Audit dan Program Audit, Buku Auditing Arens, Elder, & Beasley Ed. 9 Jilid I atau Chapter 13 Overall Audit Plan and Audit Program, Buku Auditing Elder, Beasley, & Arens Ed. 12

Ketentuan:

  • Ditulis tangan rapi pada kertas folio + 3 halaman (tidak boleh diketik)
  • Dikumpul pada tanggal 13 Januari 2009
  • Tidak ada toleransi untuk keterlambatan

Read Full Post »

Standar Pekerjaa Lapangan menharuskan Akuntan Publik untuk merencanakan audit sebaik mungkin. Tahap awal dari perencanaan audit (audit planning) terdiri dari 4 hal , yaitu:

  1. Accept client and perform initial audit planning (menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal)
  2. Understand the Clent’s Business and Industry (memahami karakteristik bisnis dan industri klien)
  3. Assess Client Business Risk (Menilai Risiko Bisnis Klien)
  4. Perform Preliminary Analytical Procedures (Melakukan Prosedur Analitik Awal)

Lebih lengkap baca:

Read Full Post »

Kertas Kerja Audit (audit working papers) diatur dalam SPAP dalam SA Seksi 339 (PSA No. 15)

Kertas kerja adalah catatan-catatan yang diselenggarakan oleh auditor tentang prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya. Contoh kertas kerja adalah program audit, analisis, memorandum, surat konfirmasi, representasi, ikhtisar dari dokumen-dokumen perusahaan, dan daftar atau komentar yang dibuat atau diperoleh auditor. Kertas kerja dapat pula berupa data yang disimpan dalam pita magnetik, film, atau media yang lain.

Kertas kerja terutama berfungsi untuk:

  • Menyediakan penunjang utama bagi laporan auditor, termasuk representasi tentang pengamatan atas standar pekerjaan lapangan, yang tersirat ditunjukkan dalam laporan auditor dengan disebutkannya frasa “berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia”
  • Membantu auditor dalam pelaksanaan dan supervisi audit

Lebih lanjut silahkan download:

Read Full Post »

Akuntan publik bekerja atas dasar kepercayaan dari klien dan masyarakat. Dan sangatlah layak apabila klien dan masyarakat dapat menuntut atas hasil kerja akuntan publik yang tidak layak dan menyesatkan.

Untuk dapat lebih efektif dalam menghindari kewajiban hukum (legal liability), akuntan publik perlu untuk memiliki pengetahuan yang memadai tentang bagaimana mereka dapat bertanggung jawab terhadap klien dan pihak ketiga. (more…)

Read Full Post »

Aturan Etika Akuntan Publik Indonesia telah diatur dalam SPAP dan berlaku sejak tahun 2000. Aturan etika IAI-KAP ini memuat lima hal:

  • Independensi, integritas, dan objektivitas
  • Standar umum dan prinsip akuntansi
  • Tanggung jawab kepada klien
  • Tanggung jawab kepada rekan seprofesi
  • Tanggung jawab dan praktik lain

(more…)

Read Full Post »

Standar Auditing diatur dalam SPAP pada SA Seksi 150 (PSA No. 01). Standar auditing ini terdiri dari 3 bagian, yaitu standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan.

Standar auditing berbeda dengan prosedur auditing, yaitu “prosedur” berkaitan dengan tindakan yang harus dilakukan, sedangkan “standar” berkaitan dengan kriteria atau ukuran mutu kinerja tindakan tersebut. (more…)

Read Full Post »

Pada tahap akhir penugasannya, Auditor harus menerbitkan Audit Report (Laporan Auditor). Berdasarkan bentuknya Audit Report ada 2 jenis: (1) Laporan Auditor Bentuk Baku dan (2) Laporan Auditor modifikasi dari Laporan Auditor Bentuk Baku (dapat berupa modifikasi kata atau penambahan explanatory paragraph).

Opini yang diberikan ada 4 macam: (1) Unqualified, (2) qualified, (3) adverse, dan (4) disclaimer of opinion.

(more…)

Read Full Post »

Sepanjang dekade terakhir, audit telah menjadi sebuah industri yang berkembang dengan pesat, yang ditandai dengan double-digit revenue growth yang dialami oleh public accounting firms. Untuk big four accounting firm saja sudah bisa meraup revenue sebesar $89,2 billion pada tahun 2007.

Demikian juga Kantor Akuntan Publik yang ada di Indonesia. Mereka juga mendapat pertumbuhan pendapatan yang cukup tinggi.

Well global mega trend of stringent financial reporting (Sarbanes Oxley, internal audit), strong IPO listing and subsequent audit work, complex merger and acquisiton deals (due diligence, assurance), taax complexity, emerging economies (ex.: our country), globalization, and risk management menjadi alasan kuat mengapa demand for audit and other assurance services menjadi begitu tinggi.

(more…)

Read Full Post »